Pages

Selasa, 05 Oktober 2010

diari untukmu

Kurangkum semua kisah cintaku hari ini. Hari dengan kerlipan bintang yang paling terang itu kuingat dirimu ...

Cinta, hari ini hari untukmu. Kenapa ? karena seluruh hariku dipenuhi dengan kalimat itu. Aku merasa semakin berbunga-bunga jika cinta terus ditaburkan. Sampai hari semakin larut cinta terus bertaburan, sepertinya hari ini aku sudah sangat kenyang denganmu cinta. Bantu aku melahap cintamu ini yang semakin terus bertambah. Rasanya aku sudah ingin muntah karena kekenyangan. Cinta tolong aku. Berhentilah mengirimkan aku sebuah cinta hari ini. Simpan cinta itu untuk esok agar  tidak pernah habis. [PROLOG]


Saat itu umurku 17 tahun, seorang pelajar dan aktifis sekolah. Meskipun hanya sekedar numpang nama dalam suatu organisasi yang diikuti. Memakai jilbab tidak berkaca mata walaupun tidak bisa melihat sejelas orang yang matanya normal ( alias penyakit rabun jauh). Penyuka musik musik indi tapi tidak terlalu fanatik dan juga musik-musik yang kebetulan sedang mempengaruhi hidupnya. Seperti buah yang sedang ranum, bunga yang akan mekar aku seorang remaja yang sedang asik merasakan cinta. Cinta yang cukup renyah bila disantap. Cinta yang semakin indah bila diukir, cinta yang semakin spesial bila diceritakan. Dimulai dari perjalananku ke sekolah ...

Seperti biasa pukul 05.00 aku terbangun dari mimpi-mimpiku tadi malam dan bersiap menuju tempat dimanaku menuntut ilmu. Tepat pukul 06.00 dari rumah yang cukup menempuh banyak waktu, aku bergegas mencari ojek untuk mengantarku ke depan komplek .

“ neng sakola dimana ?” tanya tukang ojek berkacamata hitam yang sedang kutumpangi

“e..e...e..iya mang,sakola di SMAN 21 Bandung” jawabku terbata-bata karena sulit bagiku berbicara bahasa suku tempat tinggalku.

“oh...muhun upami kitu mah sakola sing bener entong jiga emang lulusan SD” tukang ojek itu menasehati dengan diselingi curhat colongan.

“Muhun mang, nuhun”

Sekilas obrolan pembuka diawal perjalananku hari ini. Setelah sampai ditempat tujuan, seperti biasa menunggu angkot odong-odong (mode:on) cukup lama karena seperti biasanya angkot ini selalu saja menumpangi banyak muatan dan aku selalu saja tidak cukup untuk menumpangi angkot tersebut. Alhasil harus menunggu cukup lama untuk angkot yang lainnya. Setelah 15 menit berlalu akhirnya akupun mendapatkan tempat. Tepat dipojok sebelah kanan dekat kursi sopir.

“ tit...tet...tit...tet” bunyi ringtone sms dengan Handphone yang sedang ku pegang.

Semoga hari ini secantik parasmu, sebaik hatimu, dan seindah senyumanmu. Ya Allah jagalah selalu adikku ini. Kapanpun dimanapun ... have a nice day

Sms cinta yang pertama ini membuat wajahku merona aku merasa wanita spesial.

terima kasih buat semangat paginya

Balasku cukup singkat tapi sudah cukup menjelaskan bahwa aku sangat senang menerima sms itu.


Rindu ... entah mengapa segala yang ada padamu mampu padamkan bara api dijiwaku. Manis senyummu, lupakan segala yang aku titipkan pada rumput ilalang. Di saat malam yang sunyi, rembulan telah jauh meninggalkan ufuk, tiada awan melintas diatas, kukejar bayanganmu di alam tanpa tepi. Ku tertidur dalam pangkuan rembulan. Terbaring tiada kuasa menahan rasa dan asaku seolah yang kamu miliki segalanya berarti.

Malam yang Indah Tuhan ....
Ini sangat indah bahkan terlalu indah. Saat akupun merasakan kenikmatan rindu yang tak salah arah ini. Akupun merindukanmu. Sangat merindukanmu. Tapi ini sebuah kenikmatan bagiku, aku bisa lebih menjaga rasa yang dulu tak pernah kurasakan. Alhamdulillah aku terus menjaganya, karena aku sangat menghargaimu


11 Bulan berlalu ...

Banyak kisah yang tersimpan atas ini. Aku yakini kamu sebagai seorang imam bagiku. Aku susun rencanaku bersamamu diwaktu yang akan datang, aku simpan dalam buku harianku. Namun Allah sudah menulis skenario lan dalam jalan hidupku. Bertepatan di Bulan Ramadhan  aku memantapkan prinsipku denganmu. Dengan kekuatan aku harus memutuskannya. Ini hal yang sulit tapi harus kuputuskan.
Ini bagaikan cahaya terang untukku. Ada 2 hal yang akan terjadi. Aku harus memtuskan hubungan tanpa status yang belum halal ini, dengan keyakinan kamu bersedia ikhlas menunggu aku sampai waktu yang indah menurut ketetapanNya atau aku terus melanjutkan hubungan ini dengan resiko yang besar.
Aku akan selalu melukai hatimu
Aku akan selalu merapuhkan keimananmu
Aku akan menjadi benalu dalam hidupmu
Aku akan menghancurkan akidahmu perlahan
Aku menjadi penabur benih dosa bagimu karena hubungan yang belum halal ini

Aku takut ini terjadi padamu karna aku sangat menhargaimu, karena aku sangat mencintaimu,
Berharap keputusan ini akan menjadi hubungan yang lebih indah nanti dibatas waktu ....


Pengharapanpun hanya sebuah kertas putih yang sobek dan terbawa angin. Saat kamu berusaha memantapkan hatiku untuk tidak memutuskan hubungan belum halal ini. Aku tau ini sungguh sangat menyakitkan bukan hanya padamu saja tapi padaku juga. Satu hal yang aku pelajari atas pengalaman ini aku jadi tau tingkatan sebuah cinta yang paling Tertinggi adalah sebuah Pengorbanan. Aku melakukannya Tuhan.

Ini semua hanya sebuah eufhoria aku terhadap masalalu tapi ternyata ini hanya ketakutan saja . Simple . Dan sebenarnya tak perlu di permasalahkan terlalu dalam.
Aku tertawa melihat berbagai macam tulisan keluhku!! kadang beberapa kata keluar dari mulutku *bodoh,*tolol,*sadar sal,*ga perlu disesalkan ....
artinya ini semua tidak perlu lagi ditangisi, tidak perlu lagi disesali, dan ga perlu dinget lagi. Tapi cukup dinikmati dan dipelajari saja ...
Salma sekarang bukan Salma yang dulu lagi
.