Pages

Selasa, 17 Agustus 2010

Surat ini

Dengan sebuah senyuman yang ku tak bisa menahan setetes air mata mengalir di kedua pipiku.
Ini kisahku. Kisah yang mungkin tidak sedramatis seseorang mengalami gejolak yang menggebu dalam situasi ketidak berhakkan aku menikmatinya sebelum ku halal.
Semoga saja kisah ini hanya sebagai pengalaman yang bisa diambil hikmah, dan sebuah memoar yang nantinya akan kuceritakan pada anak cucuku nanti.

Tepat  Juni tanggal 12 Pukul 09.43 seperti biasa aku berangkat kampus dengan sebuah motor yang selalu mengantarku kemana mana. Namun,  tak sedikit terpikir  olehku ternyata ban belakangnya bocor, akupun mencari tambal ban didekat situ. Alhamdulillah di depan sebuah komplek ada tambal ban yang tak terlalu penuh.
Berawal dari senyuman aku pun berkenalan dengan seseorang lelaki yang sedang menunggu giliran motornya yang juga bannya bocor. Tanpa terasa ternyata obrolan kita sudah semakin nyaman. Akupun mulai merasakan sebuah kenyamanan mengobrol dengannya. Sosoknya biar ku perjelas ( Tingginya sekitar 15 cm diatasku karena dia begitu tinggi, kulitnya ngga putih tapi tidak juga hitam, senyumnya yang selalu ku ingat terlalu manis, ah tak usah digambarkan terlalu detail !) yang jelas dia cukup menarik dan good looking. Obrolan kita sebenarnya saat itu tentang niat terbesarku menjadi seorang wirausaha dan ternyata dia sudah lebih dulu mendahuluiku dan sudah banyak relasi relasi bisnis yang dia kenal.  Lalu akupun bertukar no Hp dengannya.
Sudah seminggu dia tak juga menghubungiku, ah mungkin itu hanya sebuah kebetulan yang ternyata tidak menjadikan sebuah perkenalan panjang.
Ya sudahlah tak apa apa.  Saat ini aku masih terhentak dengan kejadian saat aku bertemu dengan teman lama yang rumahnyapun jauh dari tempat tinggalku. Aku terkecewakan olehnya. Tak usah  dibahas membuka luka hati yang sudah ku simpan disudut masa laluku aku sekarang berfikir ke depan.
Hmm...tak ada terlalu banyak sms di handphoneku.
Namun saat itu, tepat pukul 10.10 tanggal 24 Juni ada sebuah pesan masuk di handphoneku dengan no tak ku kenal.
Assalamualaikum salma, ini Fajar ( bukan nama sebenarnya untuk menghormatinya ). Salma maaf saya baru menghubungimu sekarang kemarin saya takut ternyata kamu adalah salah satu teman  dari temanku juga.  
Waalaikumsalam ka, aduh iya nih kemana aja ditunggu kabarnya dari kemarin ngga muncul muncul aja. Oia? Siapa ka? Ko bisa kebetulan gitu ya
Sal, maaf banget yah bisa ngga kita ketemu ?
Hmm, ketemu dimana? Tapi kita ga berdua ya ka?
Iya, ntar kaka ajak temen kaka yang juga temen kamu itu. Gmn ?
Oh boleh-boleh ketemu dimana ka ?
Nanti aku tunggu kamu di Salman Itb ya. Besok bisa ? abis ashar yah?
Insya allah
Cukup singkat sih obrolannya tapi cukup bermakna. Entahlah hati aku merasa berbeda ketika mengingatnya lagi.  Haduuh deg-degan buat besok.
Esok harinya.
Bada ashar akupun cepat berburu ke Salman. Duduk di sebuah tempat duduk yang selalu menjadi tongkronganku biasanya. Aku pun mengirim sms.
Ka, aku udah nyampe nih depan WC akhwat salman.
Oh, kaka tunggu di depan taman ganesha sal.
Ya uda aku kesana.
Tepat di sebua gerbang taman ganesha tampak sosok yang memang aku kenal sebelumnya. Namun, aku takut mendekatinya. Aku berusaha pergi dan sangat kecewa.
Sal, tunggu dulu sebentar. Kita obrolin dulu.
Kenapa? Kaka ga bilang aja sih orangnya dia.
Sal, kamu ga boleh gitu. Jelek ah marah marah gitu.
Akupun berusaha bersabar.
Ya udah kita mau makan dimana nih?
Di BR aja ka.
Rame banget sal, yang agak sepian gitu di warung pasta mau ga ?
Ga. Aku pengen yang rame.
Ok. Ya udah kita di BR aja
Tuhan apalagi ini? Apa yang akan terjadi sekarang? Aku takuut. Takut dengan sosoknya di depanku.
Tau ga ? aku serasa sedang berjalan didampingi bodyguard . hahaha
Ok. Gini sal, pertemuan kemarin itu kaka rasa itu hal yang cukup membahagiakan buat kaka. Kaka sebenernya bukan orang bandung dan sekarang kaka sudah lulus kuliah di UGM jurusan teknik sipil, kaka dibandung tinggal bersama haris ( bukan nama sebenarnya. Sekali lagi untuk menghormatinya)
Ohh.
Kaka tau ko hubungan kalian sebelumnya, makanya haris minta bantuan kaka untuk memperbaiki hubungan kalian.
Ohh.
Ko Cuma ohh doang sih sal? Jadi maagin haris ga ni?
Ohh. Iya iya aku maafin
Tuhan, aku tuh paling ngga suka dengan kondisi seperti ini. PILIHAN. NO. Ya aku memang pernah bermasalah dengan Haris saat itu hubungan aku cukup dekat bahkan intens tapi ternyata memang tak baik berhubungan terlalu intens dengan lawan jenis apalgi bukan mahram akan memunculkan rasa yang memang setiap org merasakannya. Haris pernah mengatakannya dan aku sangat marah.
Gambaran sosok Haris ( lebih tinggi 3cm dari ka Fajar, kulitnya pun lebih putih sedikiiiit dari ka Fajar, namun setelannya bukan menggambarkan sosok aktifis karena ternyata dia anggota salah satu UKM di kampusku yang cukup berantakan dari segi penampilan)
Berjalan sekitar 15 menit Ka Fajar menjelaskan semuanya.
Ris, sekarang kamu yang ngomong.
Sal, aku minta maaf aku tau kamu marah banget sama aku. Biarlah sekarang aku sudah ikhlas aku coba bersabar aku coba menahan perasaan ini.
Iya.iya udah aku udah maafin ko. Udah dimakan tuh makananya. ( mencairkan suasana : aku ga suka cowo cengeng yang memohon mohon gitu terlihat lebay jadinya )
Alhamdulillah
Saat itu, perasaan aku bergemuruh aku tak tau ketika di depanku ada sosok lelaki. Aku mengagumi salah satunya. Apa dia tahu hal ini ? aku harap dia tahu lalu diapun berperasaan yang sama. Tapi, dia sih cuek aja.
Magrib, sholat dan kita berjalan mengelilingi Salman. Ka Fajar menceritakan kisah-kisahnya. Sosok yang unik, hmm.. seru banget orangnya. ( semakin mengaguminya: hahaha )
Melewati Pasar Balubur aku mengingat seseorang jauh disana pernah terjadi sesuatu disini. Akupun senyum –senyum sendiri. Yah, aku sedang mengalami hal yang dulu aku pernah rasakan tapi ini lebih gimana gitu ?
Sal, pulang ya?
Iya ya udah yu ah udah malem, si abi ntr ngamuk. Aku parkir di basement. Kaka ?
Aku juga ya udah kesana yu ?
Terlihat motor matic hitam. Haris dan Ka Fajar berbocengan dan aku sendiri.
Sal, aku anter kamu dibelakang yah ?
Ga usah aku udah biasa sendiri ko.
Gpp, ntr klo ada apa apa kaka lagi yang disalahin
Yeee. Ga usah. Ya udah aku pulang ya. Makasih banget hari ini.
Aku pun pergi, namun ternyata motor itu mengikutiku.
Udah pulang aja sana. Aku bisa sendiri.
Ya udah anggap aja kita orang lain.
Terserah deh.
Malam ini, aku menulis kisahku hari ini. Yah hari ini. Menyenangkan sekali. sesaat aku bisa melupakan masalah-masalahku. Makasih Ka..
25.06.2010 20:43
Salma, makasih yah kaka seneng hari ini. Semoga tidurnya dalam lindungan Allah.
Aku bales :
Samasama
Hari esok dan sampai hari hari berikutnya aku intens sekali berhubungan dengan Ka Fajar. Tapi, aku tak pernah menceritakannya pada siapapun. Aku ga mau kejadian dulu keulang lagi.
Ka Fajar bener-bener sosok yang aku dambakan. Seorang kaka laki laki penuh dengan kebaikan kebaikan yang ada dalam dirinya. Seperti dulu pernah kurasakan. Tapi, aku tak terlalu banyak berharap karena sekali lagi aku ga mau kejadian dulu terulang lagi.
Menginjak bulan Ramadhan. 
Ka Fajar memang terlalu baik buat aku, dia tak sempurna namun dia merubah hidupku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ka Fajar datang disaat aku belum bisa mengubah prinsipku. Kembali dia mengutarakan perasaannya padaku. Aku bingung. Aku ga mungkin menolaknya Tuhan, karena aku yakin dia sungguh sungguh sama terlebih lagi perasaanku juga sama. Namun, seperti sebelumnya, aku belum bisa saat ini. Maaf ka.
Setelah berfikir cukup panjang tepat di hari kedua sebelum ramadhan aku pun memutuskan untuk mencobanya. Mencoba menjalinnya dengan yang lebih berbeda. Aku menerimanya.
Namun, hari hariku merasa tak tenang Tuhan. Ada rasa bersalah yang terus hinggap dipikiranku, namun ka Fajar begitu sangat baik padaku. Aku bingung.
Hingga akhirnya ....
Aku pun banyak belajar.  Seseorang teman memperkenalkan aku dengan bukunya “ Nikmatnya Pacaran setelah Pernikahan “
Ramadhan hari ke3 ....
Assalamualaikum wa rahmatullahiwabarakatuh ...
Ba’da  tahmid dan shalawat,
Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat.
Ka, rasanya aku telah menemukan kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang tak pernah Mengantuk dan tak pernah Tidur. Yang siap terus menerus memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam. Yang siap memberi apapaun yang kupinta. Ia yang bertahta, berkuasa, dan memiliki segalanya.
Maaf ka, tapi menurutku kaka bukan apa apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil dihadapanNya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, ka aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu.  Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.
Ka, belum terlambat untuk kita bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah, kaka. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit  kita yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus dibonceng motormu, marah karena pernah ketetapanNya kuadukan padamu tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau memaafkan dan mengampuni.  Ka, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.
Ka, jangan marah ya ttg hubungan yang singkat. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tak Cuma aku, ka. Kau pun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua laranganNya termasuk tentang hubungan kita ini. Insya Allah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita Shalihah. Ya, wanita shaliha yang pasti lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, ka.
Ka. Aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, ka. Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang  mukmin di dunia ini. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.
Maaf ka, tak baik rasanya aku berlama-lama manulis ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, insya Allah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Berat memang ka, aku mengirim surat ini terlebih lagi hubungan ini baru terjalin Lima Hari dibulan Ramadhan. Tapi  kalaupun kita melanjutkannya aku akan semakin bingung dan terus bingung ka, aku menghargai semua yang kaka kasih buat aku. Semoga jalan ini jalan yang terbaik.
Surat Ka Fajar
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh ...
Wahai wanita yang selalu lembut hatinya, keras akan prinsipnya. Kaka, minta maaf atas kelalaianku ini.  Aku telah melukai hatimu kembali membuka luka lamamu kembali, ini khilafku de. Sebuah renungan ku pelajari atas kejadian ini, aku tak berfikir panjang saat itu telah menodai prinsipmu padahal aku begitu mencintaimu. Maafkan aku.
Aku baru membaca buku itu de, aku sadar sesadarnya ini sebuah kesalahan terbesar ku.
Akhirnya aku pun mengerti arti Cinta yang sesungguhnya seperti yang selalu kamu bilang “aku ingin ada orang yang mencintai aku bukan karena aku tapi karena ALLAH” aku akan mencoba belajar lebih jauh lagi mengenal arti cinta kaffah itu de.
Semua yang tertulis dalam buku harianmu dulu, kisahmu dengan masa lalumu seharusnya aku belajar, aku tersentuh melihatnya aku tersentuh melihat catatanmu itu. Aku tak tau begitu tega orang itu padamu. Tapi aku mengucap syukur akhirnya Allah membukakan keAdilan untukmu. Aku berdoa untukmu yang terbaik de.
Tenang saja, aku ga akan seperti masalalu yang pernah kau kecewa atasnya. Aku mau berubah aku bertaubat atas ALLAH de, aku berniat karenaNYA agar bisa aku mencintaimu dengan cara yang sempurna atas aturan islam.
Semoga Allah menuntun kita berdua ke arah yang suatu saat ikatan sucilah yang mengikatnya.
Makasih atas ini de.
Salam buat keluarga.
Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Allah aku menangis atas ini. Ini sangat indah. Aku tak kuasa melihat kebahagiaan ini.
Selama mungkin aku jaga semua ukhuwah ini, akan kupersembahkan hubungan ini di syurga nanti.
OST. Yang mendukung ::
Edcoustic = Muhasabah Cinta, Sendiri Menyepi, Aku ingin MencintaiMu
Tashiru = Maaf tuk Berpisah, Hikmah
Ecoutez = Maafkan, Percayalah
Dan banyak lagi ....
 

Maha Benar Allah atas KaruniaNya untukku .

1 komentar:

Salma Hanifah Wandani mengatakan...

ka aku tau jauh disana pasti kamu membaca suratku ini . aku tau mengapa kamu mengatakan itu padaku . ini nikmat Allah ketika aku merasakan kerinduan itu. coba kaka rasakan dengan sebuah rasa yang selalu ingat Barakahnya kelak .

Posting Komentar